Tonggak Sejarah SP NIBA BCA
Bank Central Asia sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia mempunyai dinamika yang unik di dalam ketenagakerjaan. Bank dengan jumlah karyawan lebih dari 22.000 yang tersebar dari pulau Sumatera sampai pulau Irian Jaya tentu saja mempunyai pernak- pernik yang berhubungan dengan kesejahteraan. Selain membukukan laba yang terus meningkat setiap tahun, kesejahteraan para pekerja yang sebagai aset berharga juga ikut meningkat. BCA setiap tahun memenangkan berbagai penghargaan dari lembaga survey baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selain itu BCA juga sebagai salah satu perusahaan idaman.
Dari sisi Manajemen, mereka terus membuat strategi yang hebat agar semua target dapat tercapai. Dari sisi pekerja, mereka harus membuktikan kalau mampu menjawab tantangan dan target yang dibebankan. Namun di dalam pelaksanaannya tidak selalu berlangsung dengan mulus. Adanya perbedaan kepentingan yang kadangkala membuat hubungan Manajemen dan pekerja memunculkan riak-riak kecil.
Untuk menjembatani kepentingan kedua belah pihak diperlukan perantara yang bisa masuk ke atas (Manajemen) dan meredam ke bawah (pekerja). Sebagai jawaban akan kebutuhan itu, maka kelahiran sebuah serikat pekerja yang kompeten, berwibawa dan bertanggung jawab mutlak diperlukan. Oleh karena itu kelahiran Serikat Pekerja Niaga dan Bank (SP NIBA) Bank Central Asia sangatlah tepat seolah sebuah oase di tengah padang pasir.
Sejak awal KOMNAS SP NIBA BCA terbentuk banyak prestasi yang ditorehnya sehingga membuat banyak pekerja merasakan manfaatnya. Lebih dari 20 tahun sudah kiprah SP NIBA BCA dengan segala suka duka yang terus mengabdi untuk kepentingan pekerja. Sebuah loyalitas total telah ditunjukkan dan wajib bagi seluruh pekerja untuk menghargainya. Namun seperti pepatah semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin menggoyangnya, maka KOMNAS SP NIBA BCA juga beberapa kali digoyang oleh SP lain yang tidak mampu membesarkan diri seperti KOMNAS SP NIBA BCA. Seperti pohon yang semakin digoyang angin, maka akarnya akan semakin kokoh di dalam tanah untuk menahan dirinya,begitu juga KOMNAS SP NIBA yang semakin lama semakin kokoh dan semakin dicintai para pekerja.
Banyak perubahan positif yang dirasakan pekerja, yang belum tentu ada di perusahaan lain. Sebuah perjuangan yang belum tentu pembaca bisa lakukan, sebuah perjuangan untuk kepentingan puluhan ribu pekerja BCA. Anda tinggal menikmati hasilnya dan marilah kita mendukung perjuangan para tokoh SP NIBA BCA untuk terus menghasilkan karya terbaik yaitu kesejahteraan pekerja.
Sebuah langkah awal untuk turut serta dalam perjuangan adalah dengan tetap menghargai dan tidak pernah melupakan tonggak-tonggak sejarah perjuangan KOMNAS SP NIBA BCA dan ada 4 sejarah terpenting dalam perjuangan KOMNAS SP NIBA BCA, yaitu :
- 16 Agustus 2000, pertama kalinya dalam sejarah, demo SP NIBA BCA dengan tuntutan penyesuaian gaji. Demo berlangsung damai.
- 11 Maret 2002 ada peristiwa bersejarah yaitu SP NIBA BCA melakukan demo di GedungDPR/ MPR menolak divestasi 51% saham BCA. SP NIBA BCA dan segenap karyawan turun ke jalan dari Wisma BCA (saat itu) di Jalan Jendral Sudirman Kav 22-23 menuju BPPN (saat itu di Gedung Danamon) bertekad menemui ketua BPPN, I Putu Gde Ary Suta. Karena tidak berhasil menemui ketua BPPN maka SP NIBA BCA melanjutkan dengan berjalan kaki menuju Gedung MPR DPR di Senayan menemui Ketua MPR Amien Rais. Selain itu perwakilan SP NIBA BCA bertemu dengan anggota MPR DPR Komisi IX, Bapak Paskah Suzeta untuk mencari jalan tengah atas rencana divestasi BCA ke perusahaan asing. Hasil perjuangan ribuan karyawan BCA berakhir manis, dimana BCA tidak jadi dibeli asing.
- 13 Juni 2008 RAPAT AKBAR KOMNAS SP NIBA BCA, Sebuah bukti nyata pergerakan sebuah Serikat Pekerja yang berani memperjuangkan hak-hak karyawan dalam meningkatkan kesejahteraan, kenaikan harga BBM tahun 2008 adalah momentum paling tepat dalam menuntut kenaikan gaji karyawan BCA, karena selain tekanan ekonomi yang diakibatkan naiknya sembilan bahan pokok juga berimbas kenaikan harga termasuk biaya transportasi dan biaya-biaya lain, KOMNAS SP NIBA BCA sebagai serikat pekerja terbesar dengan anggota yang mayoritas di BCA tergerak untuk melakukan sebuah "RAPAT AKBAR" karena perundingan antara KOMNAS SP NIBA BCA dengan Direksi BCA berjalan alot, maka seluruh elemen perangkat organisasi dari Komcab dan KOMDA/KOMWIL seluruh Indonesia hadir di Wisma BCA untuk mendukung perundingan KOMNAS SP NIBA BCA dengan Manajemen, dengan hasil yang cukup signifikan, Direksi dalam hal ini diwakili oleh Bpk. Subur Tan menyetujui dan mengumumkan sendiri dihadapan peserta Rapat Akbar, sebuah Kemenangan bagi KOMNAS SP NIBA BCA dan seluruh pekerja BCA.
- 14 Agustus 2014 berlangsung Musyawarah Nasional V yang diselenggarakan di Hotel Saripan Pacific melahirkan Ketua Umum yang baru yaitu Abadi Ginting Suka melalui proses pemilihan suara secara langsung, one man one vote, namun karena ada sebagian kelompok pendukung yang tidak puas menerima kekalahan di MUNAS V membuat kekacauan dalam tubuh organisasi sehingga mengakibatkan perpecahan dan mereka membentuk serikat pekerja baru. Perpecahan ini menyadarkan seluruh perangkat organisasi untuk melakukan konsolidasi di seluruh wilayah/daerah dan terbukti bahwa KOMNAS SP NIBA BCA tetap berdiri tegak dan terus berjuang untuk seluruh pekerja BCA. Perpecahan yang terjadi karena mereka tidak menjalankan tugas organisasi secara PROFESIONAL, MILITAN, KOLEKTIF KOLEGIAL dan TRANSPARAN.
Tonggak-tonggak sejarah perjuangan ini harus selalu disuarakan secara berkesinambungan sebagai modal dasar perjuangan para penerus di masa ini dan masa mendatang.
HIDUP PERJUANGAN !!!
HIDUP PERSAUDARAAN !!!
TETAP SETIA PADA PERJUANGAN.
Salam,
Bidang HUMAS
KOMNAS SP NIBA BCA